Setiap anak dilahirkan dengan potensi dan talenta yang berbeda. Seiring bertambahnya usia dan pengaruh lingkungan, bisa jadi potensi anak akan memudar karena kurang terasah dengan optimal. Sebagai orang tua tentunya kita lah yang paling dekat dan berperan penting dalam mengenali potensi anak sejak dini sehingga bisa mengembangkan bakat mereka lebih optimal. Dengan mengenali potensi anak sejak dini, orang tua dapat lebih mengarahkan ke jalur yang tepat sehingga membuat sebuah sinergi antara keinginan orang tua dan kemampuan sang anak.
Salah satu yang bias kita dapat dari metode Analisa Sidik Jari adalah mengenai gaya belajar anak. Seringkali kita jumpai ada anak yang belajar sambil bersenandung mendengarkan musik kesukaannya, di sisi lain ada juga yang harus berada di tempat yang tenang agar dapat konsentrasi belajarnya. Sudahkah Anda mengenali seperti apa gaya belajar anak Anda..? Berikut ini ada beberapa tipe gaya belajr anak. Cermati dan pahami mana yang paling cocok dengan gaya anak Anda dan arahkan potensi mereka untuk mendapatkan hasil yang optimal.
1. Tipe Visual
- Lebih mudah mengingat dengan melihat.
- Lebih suka membaca.
- Lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar.
- Peka akan warna dan cukup paham akan artistik.
- Duduk tenang saat belajar di tengah situasi ribut dan ramai tanpa merasa terganggu.
- Tertarik pada seni lukis, pahat, dan gambar.
- Melihat sikap, gerakan, dan bibir guru yang mengajar.
- Mudah menghafal tempat dan lokasi.
* Kendala Tipe Visual
- Tak suka berbicara di depan kelompok atau mendengarkan orang lain.
- Tahu apa yang harus dikatakan, tapi tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata.
- Terlambat menyalin pelajaran di papan tulis, dan tulisan tangannya berantakan tak terbaca.
- Sering kali lupa jika menyampaikan pesan verbal kepada orang lain.
- Kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan.
- Agak sulit menyimak dan memahami isi pembicaraan.
* Cara Menstimulasi
- Gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasi atau materi pelajaran.
- Perangkat grafis bisa berupa film, slide, ilustrasi, coretan, atau kartu gambar.
- Mintalah untuk membayangkan obyek atau materi yang sedang dipelajari.
2. Tipe Auditory
- Mudah ingat apa yang didengar.
- Senang dibacakan atau mendengarkan.
- Pandai bercerita dan senang membaca dengan suara keras.
- Lebih menyukai humor lisan ketimbang membaca buku.
- Senang berdiskusi, bicara, atau menjelaskan secara panjang-lebar.
- Menyenangi seni musik.
- Mudah mempelajari bahasa asing.
* Kendala
- Cenderung banyak omong.
- Tak bisa belajar dalam suasana berisik.
- Kurang tertarik pada hal-hal baru.
* Cara Menstimulasi
- Bekali tape recorder untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah.
- Libatkan diri dalam kegiatan diskusi.
- Lakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar.
- Rekamlah ide dan pikiran sebelum dituangkan dalam bentuk tulisan.
3. Tipe Kinestetik
- Gemar menyentuh segala sesuatu.
- Aktif mengerjakan sesuatu yang memakai tangannya.
- Suka menggunakan obyek nyata sebagai alat bantu belajar.
- Menyukai gerak fisik dan memiliki koordinasi tubuh yang baik.
- Membaca dengan menunjuk kata-kata dengan jari tangan.
- Menghafal sesuatu dengan melihat langsung.
- Unggul dalam pelajaran olahraga.
- Lebih suka mendemonstrasikan sesuatu (peragaan) ketimbang penjelasan.
- Cenderung menggunakan gerak tubuh untuk mengungkapkan sesuatu.
* Kendala
- Sulit mempelajari hal abstrak, seperti matematika atau peta.
- Tak bisa belajar di sekolah yang bergaya konvensional.
- Energinya cukup tinggi, dan jika tidak disalurkan, akan berpengaruh terhadap konsentrasi belajarnya.
* Cara Menstimulasi
- Masukkan ke sekolah yang menganut sistem active learning.
- Belajar memakai model peraga, misal belajar di laboratorium.
- Diberikan aktivitas fisik, seperti olahraga atau menari.
1. Tipe Visual
- Lebih mudah mengingat dengan melihat.
- Lebih suka membaca.
- Lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar.
- Peka akan warna dan cukup paham akan artistik.
- Duduk tenang saat belajar di tengah situasi ribut dan ramai tanpa merasa terganggu.
- Tertarik pada seni lukis, pahat, dan gambar.
- Melihat sikap, gerakan, dan bibir guru yang mengajar.
- Mudah menghafal tempat dan lokasi.
* Kendala Tipe Visual
- Tak suka berbicara di depan kelompok atau mendengarkan orang lain.
- Tahu apa yang harus dikatakan, tapi tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata.
- Terlambat menyalin pelajaran di papan tulis, dan tulisan tangannya berantakan tak terbaca.
- Sering kali lupa jika menyampaikan pesan verbal kepada orang lain.
- Kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan.
- Agak sulit menyimak dan memahami isi pembicaraan.
* Cara Menstimulasi
- Gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasi atau materi pelajaran.
- Perangkat grafis bisa berupa film, slide, ilustrasi, coretan, atau kartu gambar.
- Mintalah untuk membayangkan obyek atau materi yang sedang dipelajari.
2. Tipe Auditory
- Mudah ingat apa yang didengar.
- Senang dibacakan atau mendengarkan.
- Pandai bercerita dan senang membaca dengan suara keras.
- Lebih menyukai humor lisan ketimbang membaca buku.
- Senang berdiskusi, bicara, atau menjelaskan secara panjang-lebar.
- Menyenangi seni musik.
- Mudah mempelajari bahasa asing.
* Kendala
- Cenderung banyak omong.
- Tak bisa belajar dalam suasana berisik.
- Kurang tertarik pada hal-hal baru.
* Cara Menstimulasi
- Bekali tape recorder untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah.
- Libatkan diri dalam kegiatan diskusi.
- Lakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar.
- Rekamlah ide dan pikiran sebelum dituangkan dalam bentuk tulisan.
3. Tipe Kinestetik
- Gemar menyentuh segala sesuatu.
- Aktif mengerjakan sesuatu yang memakai tangannya.
- Suka menggunakan obyek nyata sebagai alat bantu belajar.
- Menyukai gerak fisik dan memiliki koordinasi tubuh yang baik.
- Membaca dengan menunjuk kata-kata dengan jari tangan.
- Menghafal sesuatu dengan melihat langsung.
- Unggul dalam pelajaran olahraga.
- Lebih suka mendemonstrasikan sesuatu (peragaan) ketimbang penjelasan.
- Cenderung menggunakan gerak tubuh untuk mengungkapkan sesuatu.
* Kendala
- Sulit mempelajari hal abstrak, seperti matematika atau peta.
- Tak bisa belajar di sekolah yang bergaya konvensional.
- Energinya cukup tinggi, dan jika tidak disalurkan, akan berpengaruh terhadap konsentrasi belajarnya.
* Cara Menstimulasi
- Masukkan ke sekolah yang menganut sistem active learning.
- Belajar memakai model peraga, misal belajar di laboratorium.
- Diberikan aktivitas fisik, seperti olahraga atau menari.
Share