Bunda...Ramadhan telah tiba dan buat orang muslim, ini adalah bulan yang paling dinanti karena bulan yang penuh rahmat & barokah sebab segala amal kita akan dilipatgandakan :)
Bagaimana dengan si kecil Bunda, apakah perlu ikut puasa?
Puasa memang diwajibkan untuk orang yg sudah balig sesuai firman Allah dalam surat Al Baqorah : 183 -184 "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu."
Namun tidak ada salahnya kalau kita memperkenalkan si kecil sejak dini bagaimana berpuasa. Tidak ada aturan baku kapan si kecil diajarkan puasa, yang perlu diingat pastikan si kecil sudah bisa diajak berkomunikasi 2 arah sehingga kita mudah mengajarkan “mengapa kita puasa” dan “tujuan puasa” itu sendiri.
Berikut Dunia Aretha coba merangkum beberapa tips yang biasa orang tua lakukan untuk melatih anaknya belajar puasa:
- Pastikan kondisi si kecil sudah matang dan siap untuk melakukannya baik secara psikis maupun biologis. Pada saat mulai mengajarkan puasa, selain kondisi psikis / mental bunda juga perlu perhatikan kesehatan si kecil, jadi jangan dipaksakan. Ciptakan suasana yang menyenangkan pada saat puasa.
- Ajarkan si kecil tentang mengapa kita puasa serta tujuan dan manfaat puasa. Karena cara terbaik untuk mengajarkan anak berpuasa adalah bukan dengan memerintah tapi dengan menginspirasinya.
- Perkenalkan kepada si kecil kegiatan ramdahan seperti sahur bareng, buka bersama, sholat tarawih. Bunda sudah bisa mulai perkenalkan apa itu ramdhan dan kegitannya sedini mungkin sebelum anak mulai belajar puasa.
- Beri contoh pada si kecil. Seperti kita kita ketahui “anak adalah peniru yang paling ulung” jadi cara yng paling efektif untuk mengajarinya adalah kita sebagai orang tua dan lingkungan terdekat kita melakukan puasa.
- Lakukan step by step. Mengajarkan puasa tidak harus dari sahur sampai maghrib. Tapi bunda bisa melakukannya sedikit demi sedikit. Misal Aretha, mulai diajarkan puasa dengan cara diajak sahur dan pas di sekolah (jam 7.10 – 10.00) puasa (tidak boleh makan & minum) dan ketika pulang sekolah boleh buka. Setelah si kecil mampu, bunda bisa perpanjang waktu puasanya sampai akhirnya bisa magrib.
- Ajaklah si kecil untuk selalu sahur dan siapkan menu yang bergizi. Waktu sahur ini sangat penting untuk menyiapkan tubuh yang akan puasa.
- Perhatikan pola bermain si kecil, kadang si kecil lupa kalau mereka sedang puasa sehingga bermain seperti biasa dan mengeluarkan banyak keringat sehingga menyebabkan kekurangan cairan.
- Atur jadwal tidur si kecil. Adakalanya si kecil ikut terawih sampai malam, yang diluar jadwal tidurnya. Bunda bisa mengganti waktu tidur malamnya yang berkurang dengan tidur siang yang lebih lama.
- Ciptakan suasana yang menyenangkan pada saat puasa. Bunda bisa lakukan dengan cara ajak si kecil memilih menu yang dia sukai pada saat berbuka dan sahur.
- Beri motivasi dan semangat si kecil. Puasa ada kalanya banyak godaan dan puasa tidaklah sekedar menahan lapar dan haus tapi juga melatih kesabaran.
- Beri reward pada si kecil ketika berhasil melakukan. Reward / hadiah tidak hatus diberikan dalam bentuk barang, tapi juga bisa dilakukan dengan pujian. Pemberian hadiah (baik berupa uang atau barang) boleh saja diberikan, namun perlu diingat jangan sampai imbalan tersebut menjadi tujuan anak berpuasa. Jadi alih-alih anak hanya menginginkan imblan tersebut. Jelaskan kaitannya mengapa bunda memberikan imbalan tersebut dengan puasa yang sedang dijalani.
Yang perlu ditekankan pada saat mengajari anak puasa, bunda tidak boleh memaksakan tapi lakukan dengan menyenangkan dan beri tahu makna puasa, sehingga si kecil tahu kenapa harus puasa yaitu karena Allah.
Apabila si kecil sudah mulai belajar puasa, jadikanlah puasa ini sebagai budaya dan alangkah baiknya jika di lingkungan sekolah pun mempunya
Nah..Bund… siap untuk mengajak si kecil berpuasa..? Good luck ya Bund… ^_^
Telah dibaca :
Share